Cinta Dibalik Angan

Kutipan singkat

Cerpen ini saya buat semata-mata hanya sekedar mengisi waktu yang kosong, sapa tau bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca nanti. Banyak kata-kata yang masih janggal, kata-kata yang berulang-ulang, dan juga pemborosan kata. untuk itu saya menerima semua keritikan dari anda bila ada yang salah atau kata-kata yang kurang mendukung. Namun sebenarnya cerpen ini mempunyai arti yang sangat besar. Seperti halnya kesetiaan, kepercayaan serta ketulusan. Demikian Cerpen karya saya semoga bisa menjadi salah satu bahan bacaan anda. Dan saya mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca.


CINTA DI BALIK ANGAN
           

            Cinta adalah sebuah keyakinan, dimana dua mahluk yang berbeda saling percaya dan saling mengisi satu sama lain. Cinta bisa membuat kita lupa akan semua hal yang ada di dunia ini. Jangan kan yang ada di dunia, bekal buat dunia yang berbeda pun bisa terlupakan hanya dengan satu kata “cinta”. Cinta yang abadi selalu hadir dihati, jiwa, dan ingatan, Cinta tak pandang siapa saja, cinta tak kenal setatus dan usia. Banyak yang bilang cinta itu buta. Banyak yang termakan dengan kata manisnya cinta, yang orang bilang manisnya cinta melebihi manisnya madu dan melebihi kilaunya emas. Kuamati arti tentang cinta, namun banyak yang beranggapan cinta itu sama. Namun tidak untuk laki-laki ini, sebut saja Indra, dia mulai mengenal cinta sejak masih menjadi siswa, begitu banyak lika liku cinta yang iya rasakan. Dia jatuh cinta dengan kawan yang dia kenal melalui dunia maya, dia tidak pernah bertemu dengan wanita yang dia cintai itu. Setiap mereka berjanjian buwat ketemu, ada ja hal yang membuat hal itu menjadi batal. Tidak hanya sekali namun berkali-kali. Indra mulai berfkir dan berkata di dalam hati “apa sebenernya arti dari hubunganku ini,”
           
            Hari terus berganti daun terus berguguran dan berganti dengan daun yang baru, angin terus berhembus dalam sejuknya hari. Kesunyian dan kesepian yang iya rasakan tak kunjung da jawaban. Pelan tapi pasti, kaki terus berjalan menapak kedepan untuk masa depan. Tak tau apa yang kan terjadi esok yang jelas keyakinan didalam hati selalu ada.
Sinar mentari pagi membangunkan kelopak matanya dari mimpi tadi malam. Bangun dan mulai menapakkan kaki menuju jendela kamar untuk menyambut datangnya pagi. Perlahan angin menerpa wajah Indra, sekilas angan Indera tertuju pada nadia, wanita yang ada di dalam hatinya. Namun saying semua itu hanya ada dalam angan. Kini Indra hanya bisa terdiam dan berharap Nadia ada di sampingnya saat mentari datang menghampirinya. Henpon pun bordering dengan cepet Indera mengambilnya dan iya buka pesan itu. Ternyata ucapan selamat pagi dari Nadia, Indra tersenyum dengan hati yang bahagia. Meski mereka berdua tidak pernah bertemu namun kemesraan mereka berdua bisa terus terjalin walau hanya melalui pesawat angin. Meski bengitu mereka berdua juga tak lepas dari pertengkaran. Ego, keinginan, serta kecemburuan selalu masuk dalam kisah mereka. Namun semua tu tak bertahan lama, karna kekuatan cinta mereka yang menyatukan mereka kembali. Tak sangka cinta dalam angan itu berjalan begitu lama, yang biasanya hanya berjalan dalam itungan hari. Sudah 1 bulan Indra mencinta tanpa bersama. Rasa rindu, rasa ingin bertemu dan beribu kata yang ingin iya katakana menjadi satu di dalam hati. Setiap malam hanya pesan yang ada dalam henponya yang menemani Indra. Semu kontak pesan Indra penuh dengan nama Nadia, dari awal hinga akhir hanya ada nama Nadia. Setiap malam henpon tak pernah luput dari pandanganIndra. Kadang Indra berkata dalam hati “apa mungkin dia juga merasakan seperti apa yang ku rasakan saat ini”. Meski Indra tidak tau apa yang dirasakan Nadia, tapi Indra berharap apa yang iya rasakan dirasakan juga oleh Nadia.
           
            Disudut malam Indra mulai merasa resah karna pertengkaran yang selalu ada di dalam hari-harinya. Terkadang iya berfikir “apa Cuma sampai disini perjalanan cinta ku” kata Indra di dalam hati. Karna rasa rindu yang tak kunjung terobati Indra merasakan kesepian yang perlahan lahan merasuk kedalam relung hatinya. Setiap malam hanya sinar rembulan yang selalu dipandangnya, bersama dinginya malam yang perlahan menusuk kulit. Untuk mengusir sunyi di dalamhati Indra berjalan kekamar mengambil gitar yang iya simpan di sela-sela lemari. Dia berjalan menuju depan rumah. Iya duduk di depan rumah dan mulai memetik helai demi helai senar gitar. Meski yang iya mainkan tak mengandung arti apa-apa namun setidaknya bisa mengusir rasa sepi di dalam hati. Dengan sebisanya iya mulai mengarang lagu tentang isi hatinya. Namun semua itu takkan ada artinya. Semua itu hanya sementara takkan merubah apa-apa. Hari terus bergati, jam dinding terus berdetak. Cinta yang di rasakan Indra terus mengalami cobaan. Ada saja hal yang memicu pertengkaran-pertengkara kecil.
           
            “kamuni kenapa…?” Tanya Indra pada Nadia.
            “gk pa”..!” jawab Nadia dengan sinis.
            “lok gk pa” kok gtu jwb.a., sinis banget” Indra menjawab pertanyaan Nadia.
            “udah lah lupa.n ja aku, gak penting juga kan aku buwat amu” jawab Nadia.
            “kamu tu kenapa to..?, marah ya…?”perlahan Indra menanyakan maksut dari semua itu.
            “udah lah.. BODOK….!” jawab Nadia dengan sinis.

            Indra bingung dengan perkataan nadia. Apa yang iya perbuat hinga Nadia marah seperti itu. Dengan lembut Indra meminta maaf kepada Nadia. Namun semua itu tak langsung dimaafin. Sikap Nadia masih saja dingin kepada Indra. Indra harus memutar otak bagaimana caranya supaya Nadia mau memaafin Indra. Seribu cara Indra lakukan hanya untuk membuat Nadia tersenyum lagi kepadanya. Ternyata cara yang Indra lakukua tak sia-sia, Nadia kembali memberikan senyumnya. Mereka kembali bersendau gurau seperti dua merpati yang terbang bebas di langit biru. Ternyata setelah sekian lama waktu terus berjalan banyak hal yang mereka lewati susah, senang, rindu, dan kesal selalu berbaur dalam kisah mereka. Setelah semua terjadi kini tiba saatnya mereka saling bertemu. Sebelum mereka bertemu mereka saling tentang dimana mereka akan bertemu.
           
            “yang besok ketmu yok…?” kata Indra.
            “gk janji ya yang,,,,” jawab Nadia dengan lembut.
            “lah kok gitu…..” dengan perlahan Indra menjawab.
            “ya belum tau lo yang,,,” jawab Nadia agak sinis.
            “apa amu gk mau ketemu ma aku…” Tanya Indra dengan kesal
            “ya udah dimana…?” jawab Nadia dengan nada tingi.
            “gampang nantik aku sms tempatnya…” jawab Indra dengan pasti.

            Setelah mereka berjanjian, mereka memutuskan untuk bertemuaan di pinggir danau yang berada tak jauh dari tempat mereka tinggal. Mentari pagi membangunkan Indra dari mimpi tadi malam. Sekilas Indra bangkit dari tempat tidurnya. Dengan penuh semangat Indra menapakka kaki menuju kamar mandi. Iya mandi sebersih mungkin, memakai baju serapi mungkin karna hari itu hari yang prenting buwat Indra. Setelah semua siap iya keluarkan motor kesayangannya itu dari garasi. Meski sudah ketingalan jaman namun itu tetap teman sejatinya. Dengan ditemani motor kesayangannya itu menambah rasa percaya diri dalam hati Indra. Di sepanjang jalan jantungnya tak berhenti berdetak terus memacu dengan kuwat. Sesampainya di tempat tujuan Indra duduk di bawah pohon yang rindak. Sambil menungu pujaan hatinya datang indra memandang jauh danau biru yang luas menghampar. Angin semilir menerpa lembut wajah Indra, saat itu juga datang pujaan hati yang selalu iya tungu-tungu setiap malam. hati bahagia bercampur malu bercampurmenjadi satu. Setelah mereka saling mengenal satu sama lain rasa malu itu perlahan-lahan mulai menghilang. Canda tawa pun hadir di hari itu kebahagiaan Indra dan Nadia tertumpah menjadi satu di ujung danau biru.

Previous
« Prev Post
Oldest
You are reading the latest post